Rabu, 11 Februari 2009

PROSESI UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA

URUTAN PROSESI UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA

1. Rasulan/ kirim doa

2. Siraman

3. Midodareni

4. Akad nikah

5. Panggih

6. Resepsi

1.RASULAN/ KIRIM DOA

Makna dari rasulan atau kirim doa adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga niat untuk menikahkan anak dilindungi dan dilimpahkan berkah dari Allah SWT. Selain itu juga diberikan rahmat karunia keselamatan, kesehatan dan keberhasilan baik bagi kedua orang tuanya maupun bagi kedua calon mempelai sehingga dapat menjadi keluarga yang sakinah, keluarga bahagia dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Serta mendoakan agar arwah para keluarga diberikan ampunan segala dosanya oleh Allah SWT dan ditempatkan di sisiNya sesuai amal baktinya selama masih hidup

Upacara ini berupa :

1.a. Pembacaan ayat-ayat suci Alquran sebanyak 30 juz oleh para santri

1.b. Tahlilan yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dan selamatan

Upacara ini biasanya dilakukan 2 hari sebelum hari H dan bertempat di rumah orang tua calon pengantin putri.

2.SIRAMAN

Siraman atau mandi bermakna penyucian diri. Artinya kedua calon pengatin sebelum melaksanakan pernikahan perlu melakukan penyucian diri. Upacara pernikahan merupakan salah satu proses perubahan tahapan dalam kehidupan seseorang.

Pernikahan merupakan proses awal dalam pembentukan rumah tangga/ keluarga dan merupakan perubahan dalam hal status. Dengan pernikahan tersebut kedua pengantin harus melakukan perubahan sikap, perbuatan moral. Oleh karena itu sebelum upacara pernikahan kedua calon pengantin harus menyucikan diri dengan upacara siraman.

Wujud upacaranya yaitu kedua calon pengantin harus mandi air Prawito Sari (air suci), yaitu air yang diramu dengan berbagai macam-macam bunga.

Urutan upacara Siraman adalah sebagai berikut :

2.A. Calon pengantin mandi di rumah orang tua masing-masing

Air prawito sari diracik oleh juru rias di rumah calon pengantin wanita, kemudian air prawito sari untuk mandi calon mempelai pria dikirim dari rumah orang tua calon mempelai wanita

Sebelum upacara siraman di rumah orang tua calon mempelai wanita (CMW) dilakukan upacara lain yaitu :

2.a. Pemasangan blaketepe oleh Bapak dan Ibu CMW, biasanya dilakukan pagi hari

2.b. Pemasangan tuwuhan oleh kedua orang tua CMW

—— Upacara siraman di rumah orang tua CMW——–

1. Pengajian ibu-ibu sebelum acara siraman dengan menyediakan air prawito sari

2.Pengiriman air prawito sari ke tempat orang tua CMP

3.CMW sungkem kepada kedua orang tua, memohon maaf atas segala kesalahan, minta izin dan mohon doa restu untuk menikah pada keesokan harinya

4.Sungkem kepada kakek, nenek, budhe dan pakdhe

5. CMW berjalan diapit kedua orang tuanya menuju tempat siraman

6.Dengan membaca Bismillahhirrohmannirrohim, upacara siraman dimulai. Adapun yang melakukan siraman adalah :

o Bapak

o Ibu

o Eyang jumlahnya harus ganjil

o Para pini sepuh

o Perias

7. Berwudhu dengan air kendi yang dipegang oleh ibu CMW, setelah selesai berwudhu kendi dipecahkan oleh ibu CMW serasa berkata “wis pecah pamore anakku

8. CMW dibopong oleh Bapak CMW menuju kamar pengantin untuk dirias

9. Bapak dan Ibu CMW melakukan pengguntingan rambut CMW dan ditanam di halaman depan rumah

10. Bapak dan Ibu CMW memotong tumpeng untuk memberi suapan terakhir kepada CMW

11. Bapak dan Ibu CMW berjualan cendol, Ibu menggendong bakul dan Bapak memayungi Ibu

12 Pembacaan doa

-——— Upacara siraman di rumah orang tua CMP———–

Upacara siraman CMP dapat dilakukan menurut tata cara adat yang bersangkutan. Air prawito sari yang dikirimkan dari rumah CMW dicampurkan dengan air yang akan digunakan untuk siraman CMP

Apabila CMP ingin melakukan upacara siraman menurut adat Jawa, maka pihak perias akan memandu pelaksanaan upacara siraman tersebut, yang pada intinya hampir sama dengan upacara siraman di rumah CMW.

3. MIDODARENI

Upacara Midodareni merupakan acara permulaan dalam proses pernikahan, karena pada acara ini keluarga CMP memperkenalkan diri kepada keluarga CMW. Pada kesempatan ini juga sekaligus disampaikan maksud bahwa CMP telah siap dinikahkan dengan CMW. Midodareni dilakukan 1 (satu) hari sebelum akad nikah yang bertempat di rumah orang tua CMW.

Urutan acara Midodareni adalah sebagai berikut :

•1. Setelah maghrib CMP beserta keluarga datang ke rumah keluarga CMW untuk silahturahmi dan saling memperkenalkan keluarganya. CMP tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah, tetapi menunggu di teras.

•2. Keluarga CMP menyerahkan CMP kepada keluarga CMW bahwa CMP siap untuk dinikahkan. Dilanjutkan dengan keluarga CMP menyerahkan seperangkat pakaian dan sumbangan keluarga CMW

•3. Keluarga CMW menerima penyerahan (seserahan) dari keluarga CMP.

•4. Orang tua CMW memberikan nasehat kepada CMP dengna membacakan Catur Werdha

•5. Keluarga CMP (ibu-ibu) menjenguk CMW di kamar temanten

•6. Setelah upacara selesai diadakan makan malam bersama

•7. Rombongan keluarga CMP dan CMP berpamitan

4.AKAD NIKAH

Upacara akad nikah dilaksanakan di ….. dengan urutan acara sebagai berikut :

•1. Pukul ….WIB rombongan keluarga CMP dan CMP telah tiba di masjid

•2. Pukul …..WIB, CMP, CMW, Penghulu, orang tua laki-laki dari CMW dan saksi menempati tempat upacara, sedangkan orangtua CMP dan keluarga lainnya menyaksikan langsung jalannya upacara.

•3. Pembacaan ayat suci Al-Quran dan saritilawah

•4. Akad nikah dipimpin oleh penghulu

•5. Nasehat pernikahan oleh penghulu

•6. Doa dipimpin oleh penghulu

•7. Pemakaian cincin kawin oleh kedua ibu pengantin secara silang

•8. Mempelai pria (MP) dan mempelai wanita (MW) undur diri untuk dirias

5.PANGGIH

Adapun urutan upacara ini adalah :

•1. MP beserta tombongan memasuki ……………….. (tanpa kedua orang tua MP). MP siap di tempat yang telah ditentukan dengan diapit oleh keluarga yang lebih dituakan. Kedua orang tua MP menunggu di tempat rias MP

•2. Penyerahan MP oleh ketua rombongan MP kepada keluarga MW untuk melaksanakan upacara adat. Selanjutnya MP diterima oleh wakil keluarga MW

•3. Penyerahan pisang sanggan dari keluarga MP kepada ibu MW

•4. Pemberian air putih oleh ibu MW kepada MP

•5. Gantal Pertemuan kedua mempelai diawali dengan saling melempar sirih (gantal) sebanyak 3 kali. Maknanya adalah saling melempar kasih sayang

•6. MW mencium tangan MP

•7. MP menginjak telur, yang maknanya wiji dadi yaitu agar kedua mempelai segera diberi keturunan

•8. MW membasuh kaki MP, maknanya kesetiaan

•9. SINDURAN

Yaitu MP dan MW berdiri sejajar. Pundaknya diberi kain sindur, kemudian berjalan menuju pelaminan dengan bapak MW di depan kedua mempelai dan ibu di belakangnya

•10. BOBOT TIMBANG

Bapak MW duduk di tengah-tengah kursi pengantin dan memangku kedua mempelai. Ibu bertanya “Abot sing endi Pak?” dan dijawab oleh Bapak “Pada abote”. Maknanya siapa yang lebih berat antara anak dan menantu dan dijawab sama saja dalam arti kasih sayang

•11. TANDUR

Kedua pengantin didudukkan di pelaminan oleh Bapak MW

•12. KACAK KUCUR
Menuang beras kuning dan ubo rapen yang ditempatkan dalam saputangan dari MP ke MW. Saputangan diikat dan diserahkan kepada ibu MW oleh MW

•13. DAHAR KEMBUL

Suapan-suapan nasi kuning sebanyak 3 kali oleh kedua mempelai. Maknanya saling memperhatikan dan memberikan kasih sayang

•14. JEMPUT BESAN
Kedua orang tua MW berjalan menuju pintu depan…(lokasi akad nikah) untuk menjemput besan yang baru datang sambil mengucapkan selamat datang dan didampingi menuju ke pelaminan (ibu-ibu di depan dan bapak-bapak mengiringi di belakangnya)

Orang tua MP dipersilahkan untuk duduk di sebelah kiri pengantin, orangtua MW di sebelah kanan pengantin

•15. SUNGKEMAN

Keris MP dicabut dahulu, kemudian kedua pengantin sungkem kepada orang tua MW dan dilanjutkan sungkem kepada MP

•16. Doa dan dilanjutkan dengan ramah tamah dan ucapan selamat dari para tamu

6. RESEPSI

•1. Kedua mempelai dipimpin oleh cucuk lampah menuju pelaminan diiringi oleh kedua orangtua pengantin, saudara kandung kedua mempelai dan para pini sepuh

•2. Sambutan dari wakil keluarga MP dan MW

•3. Pembacaan doa

•4. Ucapan selesai dari para undangan yang dilanjutkan dengan ramah tamah

1 komentar:

  1. kalau wanita jawa menikah dengan laki laki sunda, tapi pernikahannya tidak dirayakan/hanya syukuran,apakah tata caranya tetap sama seperti yang diatas?? Mempelai Pria sudah tidak memiliki orang tua

    BalasHapus